Selasa, September 08, 2009

Evakuasi Jenazah Michael de Guzman

[INDONESIA-P] PMB - Jenazah De Guzm (r)

From: apakabar@clark.net
Date: Thu Mar 27 1997 - 08:08:00 EST


From: John MacDougall <apakabar@clark.net>
Received: (from apakabar@localhost) by explorer2.clark.net (8.8.5/8.7.1) id MAA06910 for reg.indonesia@conf.igc.apc.org; Thu, 27 Mar 1997 12:07:26 -0500 (EST)
Subject: [INDONESIA-P] PMB - Jenazah De Guzman Dikirim Ke Manila

Forwarded message:
From owner-indonesia-p@indopubs.com Thu Mar 27 09:09:30 1997
Date: Thu, 27 Mar 1997 07:07:12 -0700 (MST)
Message-Id: <199703271407.HAA26656@indopubs.com>
To: apakabar@clark.net
From: indonesia-p@indopubs.com
Subject: [INDONESIA-P] PMB - Jenazah De Guzman Dikirim Ke Manila
Sender: owner-indonesia-p@indopubs.com

INDONESIA-P

26 Maret 1997
SUARA PEMBARUAN ONLINE
_________________________________________________________________


Pembaruan/Bintoro

EVAKUASI - Jenazah Michael de Guzman dievakuasi dengan menggunakan
helikopter dan tiba di Bandara Temindung Samarinda Senin (24/3) petang
pukul 17.25 Wita. Korban ditemukan dalam keadaan telungkup di rawa di
Petak 85 areal HPH PT Surya Hutani Jaya (SHJ), Menamang, Muara Kaman,
Kutai, Kalimantan Timur.

Jenazah De Guzman Dikirim Ke Manila

Balikpapan, 26 Maret

Jenazah Manajer Bre-X di Busang, Michael de Guzman (41 tahun), yang
diduga bunuh diri dengan cara melompat dari helikopter di Desa
Manamang, Muara Kaman, Kabupaten Kutai, Kalimantan Timur, Rabu (26/3)
pukul 09.30 pagi dengan pesawat Garuda diterbangkan ke Manila dari
Balikpapan melalui Jakarta.

Sebelumnya, jenazah Guzman, yang kematiannya menghebohkan dunia bisnis
emas dan pasar modal di beberapa negara seperti Kanada dan Amerika,
disemayamkan satu malam di Rumah Sakit Pertamina Balikpapan (RSPB).

Tidak banyak petugas Bre-X atau PT Westralian Atan Minerals,
kontraktor Bre-X, yang mengantarkan jenazah de-Guzman dari Samarinda.
Peti jenazah tiba di RSP Balikpapan pukul 19.15 Wita Selasa. Sejumlah
warga Filipina di Balikpapan terlihat menerima peti jenazah yang
dibawa oleh petugas Yayasan Kasimo yang menangani pengiriman jenazah
sejak dari Samarinda hingga tiba di Manila.

Konsul Jenderal Filipina di Manado, Isalas F Bagonia, yang menjadi
utusan khusus pemerintah Filipina untuk menangani pencarian dan
penanganan mayat Guzman, tiba di Samarinda Selasa pagi. Isalas
mengingatkan agar semua barang milik Guzman dikembalikan kepada
pemerintah Filipina, terutama surat-surat yang dibuat Guzman.

Dikemukakan Isalas, surat tersebut diperlukan untuk penyidikan ulang
yang direncanakan pemerintah Filipina setibanya jenazah di Manila.

Kapolres Kutai, Letkol Pol Drs Iwan S Memet, mengatakan, penyerahan
barang milik Guzman akan dilakukan setelah ada surat kuasa dari istri
Guzman, Nyonya Theresa, sebagai ahli waris.

Jenazah Guzman ditemukan Minggu sekitar pukul 12.30 oleh petugas tim
SAR, Martinus dan Dair, di daerah hutan berawa di Manamang, utara
Kampung Muara Kaman.

Autopsi

Sementara itu, autopsi jenazah Guzman yang dilakukan di RS A Wahab
Syahrani Samarinda memakan waktu sekitar 5 jam sejak pukul 10.30
hingga berakhir 15.30 oleh tiga dokter forensik dan kepolisian, yakni
dr Daniel Umar, Kapten Dr Riyanto dari Polda Kaltim dan Lettu dr
Sugeng.

Dokter Daniel Umar kepada Pembaruan mengatakan, biasanya diperlukan
waktu sekitar satu minggu untuk mengetahui hasil autopsi tersebut.
Tapi, karena kasus ini agak istimewa, diharapkan sudah bisa selesai
dalam tiga hari.

Menjawab pertanyaan tentang ada tidaknya luka-luka bekas tikaman pada
tubuh korban, dr Daniel mengaku sulit untuk mengetahuinya sekarang. Ia
hanya mengemukakan, kondisi mayat dalam keadaan mengembung akibat
sudah terlalu lama di dalam rawa. Selain itu, bagian tulang belakang
dan lengan kiri korban mengalami patah tulang. Pihaknya juga belum
bisa memperkirakan sudah berapa jam korban meninggal, apakah sebe-

lum atau sesudah korban jatuh pada Rabu lalu sekitar pukul 10.30 Wita?

Kapolres Kutai, Letkol Pol Drs Iwan Nuriswan Ismet, yang dihubungi
Selasa malam di rumahnya mengungkapkan, pihaknya masih akan meneliti
secara seksama penyebab pasti tewasnya korban. Yang perlu diketahui
bahwa untuk menyimpulkan apakah korban tewas akibat bunuh diri atau
tidak, tidaklah cukup hanya dari autopsi, melainkan juga harus
dikumpulkan keterangan dari para saksi. Termasuk meneliti sejumlah
barang yang ditinggalkan korban dan mencocokan dengan hasil
penyelidikan yang dilakukan oleh Tim Departemen Perhubungan.

Meskipun demikian, tambah Iwan Nuriswan, pihaknya tetap menduga kuat
bahwa jatuhnya korban dari pesawat adalah akibat bunuh diri. Dugaan
ini, selain diperoleh dari keterangan saksi Kapten Pilot Edi Tursono
dan juru mesin, Andrian, juga dari sejumlah barang, buku agenda dan
surat pribadi korban untuk istrinya di Manila, Ny Teresa.

Saksi Andrian mengatakan, dialah yang membantu memasangkan sabuk
pengaman pada tubuh korban. Pada saat itu, dia masih sempat melihat
jam tangan dan cincin yang dikenakan korban. Tapi, begitu korban
dinyatakan jatuh, cincin dan jam tangan tersebut ternyata sudah berada
dalam kopernya. "Ini kan suatu indikasi bahwa niat untuk bunuh diri
ini mungkin saja sudah disiapkan korban beberapa hari sebelumnya,"
ujar Kapolres.

Terlebih dengan ditemukannya surat pribadi di koper korban untuk
istrinya di Manila, yang antara lain membicarakan soal pembagian harta
(40 persen) buat Nyonya Teresa dan 20 persen untuk enam anaknya.

Mengurus Jenazah

Konjen Filipina di Manado, Isaias F Begonia menjawab pertanyaan di
kamar jenazah RSU Wahab Sjahranie, mengatakan, kehadirannya di
Samarinda selain untuk mengurus jenazah korban juga untuk bertemu
dengan Gubernur Kaltim.

Dikatakan, ia sempat berdebat alot dengan pihak kepolisian ketika
ingin memastikan (dengan memotret) apakah mayat yang ditemukan itu
memang Guzman atau orang lain.

Secara terpisah Gubernur Kaltim, yang dihubungi di sela-sela raker
bupati mengatakan, pihaknya lega karena korban sudah ditemukan. Namun,
gubernur juga menyatakan kekecewaannya karena sampai kini, pihak Bre-X
tidak pernah datang menemui dan melaporkan kehadirannya di Busang.

"Kita ini kan ada tata krama, tapi sampai sekarang mereka belum pernah
datang secara resmi melaporkan kehadirannya di Busang," kata Ardans.

Dari paspor yang dikeluarkan pemerintah Filipina Nomor E 229998
tertulis, Michael Antonio J de Guzman dilahirkan 14 Februari 1956 di
Manila. Alamat sementara di Jakarta. Pekerjaan tertulis di paspor
sebagai geologis.

Pekerjaan terakhir, Manager Operasi PT WAM dan di Bre-X sebagai
Manager Eksplorasi. Masa berlaku paspornya berakhir 28 April 1998.
(051/130)

_________________________________________________________________

The CyberNews was brought to You by the OnLine Staff
_________________________________________________________________

Last modified: 3/26/97